03. Sang Individu
Manusia individu adalah
subyek yang mengalami kondisi manusia.
Ini diikatkan dengan
lingkungannya melalui indera mereka dan
dengan masyarakat melalui kepribadian
mereka, jenis kelamin mereka serta
status sosial.
Selama kehidupannya,
ia berhasil melalui tahap bayi, kanak-kanak, remaja,
kematangan dan usia lanjut.
Deklarasi universal untuk hak
asasi diadakan untuk melindungi hak masing-masing individu.
03. 1. Hati dan kesadaran
Pengalaman subyektif dari seorang individu berpusat
di sekitar kesadarannya, kesadaran-diri atau pikiran, memperboleh kan adanya persepsi
eksistensinya sendiri dan dari perjalanan waktu.
Kesadaran memberikan naiknya persepsi akan
kehendak bebas, meskipun beberapa
percaya bahwa kehendak bebas sempurna adalah khayalan yang
menyesatkan, dibatasi atau dilenyapkan oleh penentuan takdir atau sosial atau
biologis.
Hati manusia diperluas ke luar
kesadaran, mencakup total aspek mental dan emosional individu. Ilmu
pengetahuan psikologi mempelajari hati
manusia (psike), khususnya alam bawah
sadar (tak sadar). Praktek psikoanalisis yang dirancang oleh Sigmund Freud mencoba menyingkap bagian
dari alam bawah sadar. Freud menyusun diri
manusia menjadi Ego, Superego,
dan Id. Carl Gustav Jung
memperkenal kan pemikiran alam bawah sadar kolektif / bersama dan
sebuah proses pengindividuan,
menuangkan keragu-raguan untuk ketepatan pendefinisian individu
‘yang dapat diartikan’.